
1.1 Latar Belakang
Fisika mempunyai kaitan yang erat di berbagai kehidupan misalnya
olahraga. Sepak bola merupakan olahraga paling digemari diseluruh dunia, tetapi
sedikit dari kita yang memahami konsep atau aplikasi fisika di sepak bola. Salah
satu ciri khas dari pertandingan sepak bola adalah tendangan. Bola yang meluncur
mempunyai lintasan unik yang memenuhi persamaan fisika. Salah satu lintasan
gerak bola yaitu memiliki spin yang bergerak sambil berputar. Lintasan gerak bola
yang memiliki spin ini mampu mengecoh penjaga gawang. Kita ketahui
tendangan bebas dari Beckham dan Roberto Carlos sering mengecoh penjaga
gawang karena bola yang dilepaskan berbelok secara horizontal di udara dan
menyimpang dari lintasan yang seharusnya.
Pada makalah ini akan dibahas lintasan gerak bola yang memiliki spin
berdasarkan konsep fisika. Konsep fisika yang kita pakai dalam analisa di
makalah ini yaitu gerak parabola,hokum Bernoulli dan efek Magnus. Menurut
hokum fisika, gerakan pada bola akan menimbulkan aliran udara di
sekitarnya,semakin cepat udara mengalir,semakin kecil tekanannya. Hal ini
menimbulkan perbedaan tekanan sehingga menyebabkan gaya yang menekan bola
untuk berbelok.
1.2 Perumusan masalah
Permasalahan pada makalah ini adalah bagaimana menyelesaikan
problem lintasan gerak bola yang memiliki spin secara eksperimentasi dan/atau
teoritik baik secara analitik maupun numeric.
1.3 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam makalah ini yaitu: konsep hambatan
udara, gerakan parabola, prinsip Bernoulli, bilangan Reynolds dan efek Magnus.
1.4 Tujuan dan manfaat
Tujuan makalah ini adalah mengetahui pengaruh konsep fisika yang ada
dalam lintasan gerak bola yang memiliki spin.
1.5 Metode Penelitian
Dalam makalah ini, langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai
tujuan penelitian adalah studi literatu, pemahaman tentang Studi literatur untuk
mendasari penyelesaian masalah di dalam makalah ini. Materi yang perlu
dipelajari adalah mengenai konsep : konsep hambatan udara, gerakan parabola,
prinsip Bernoulli, bilangan Reynolds dan efek Magnus.BAB II
DASAR TEORI
2.1 Gerak Parabola
Gerak parabola ini terutama disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi.
Tanpa adanya gravitasi bumi, bola akan bergerak lurus ke atas. Gaya gravitasi
memberikan gaya ke arah bawah sehingga kecepatan vertikalnya semakin
berkurang. Ketika mencapai ketinggian maksimum, kecepatan vertikalnya nol.
Selanjutnya bola mengalami percepatan sesuai dengan hukum II Newton, ΣF =
ma. Bentuk lintasan parabola tergantung sudut elevasi dan kecepatan yang
diberikan. Rumus gerak parabola diberikan pada persamaan dibawah ini :
...(2.1)
Dengan asumsi bahwa pada waktu t = 0 nilai H dan R adalah 0.
Gambar 2.1 Gerak Parabola
2.2 Efek Magnus
Perbedaan tekanan menimbulkan bola bergerak dalam lintasan
'melengkung' karena ada bagian yang mengalami tekanan yang besar. Tekanan ini
rupanya dihasilkan oleh medium, yakni udara, melalui efek aksi reaksi sesuai
hukum IIINewton. Bola yang berotasi dengan arah tertentu sesuai petunjuk jarum
jam atau berlawanan arah) akan mempercepat atau memperlambat kecepatan
udara disekitar bola tersebut.Gambar 2.2 Efek Magnus pada Bola
Peristiwa ini dinamakan efek magnus untuk menghormati peneliti pertama
tentang hal itu, Gustav Magnus. Efek Magnus dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut:
…(2.2)
dengan
CL : konstanta,
R : massa jenis udara,
D : diameter bola
f : frekuensi putaran bola,
Fˆ : vektor satuan dari gaya Magnus yang arahnya tegak lurus kecepatan
bola dan bergantung pada arah putaran bola.
2.3 Hambatan Udara
Gaya hambat udara selalu berlawanan dengan arah gerak bola yang akan
mempengaruhi lintasan gerak bola. Dibawah ini merupakan persamaan gaya
hambat oleh udara :
....(2.3)
Dimana Cd koefisien hambat udara, ρ densitas dari udara, A adalah luas
daerah dari bola dengan asumsi luas permukaan bola. Bedasarkan Asai data dari
berbagai koefisien hambat udara vs bilangan Reynolds di perlihatkan oleh data
dibawah ini Gambar 2.3 Grafik Koefisien hambat udara vs Bilangan Reynolds
2.4 Bilangan Reynolds
Pada gaya hambat udara dibutuhkan parameter koefisien hambat udara yang
dapat dicari dengan grafik diatas. Dengan asumsi bahwa bola merupakan smooth
sphere dan bilangan Reynolds juga dapat dinyatakan dengan rumus dibawah ini
...(2.4)
Dimana η adalah viscosity dari udara yang pada temperatur 20 ºC sebesar
18.2 µPa s. ρ adalah densitas dari udara (1.20 kg/ pada permukaan laut).BAB III
Hasil dan Analisis
3.1 Efek Magnus pada bola tanpa gesekan udara
Pertama kita asumsikan (lihat gambar) bahwa tendangan bebas di lakukan
pada jarak 25 m dari gawang dan mempunyai kecepatan v = 25 m/s yang
menyebabkan spin dengan frekuensi f =10 hz. Gaya Magnus dapat dihitung
melalui persamaan berikut :
Dimana ρ adalah densitas dari udara (1.20 kg/ pada permukaan laut), D adalah
diameter dari bola yaitu sebesar 0.22 m (bedasarkan FIFA).
Gambar 2.4 Efek Magnus pada Bola
Bedasarkan hokum Newton, percepatan dari bola dapat diketahui dengan
persamaan F= ma. Massa bola diantara 0.410 dan 0.450 kg (bedasarkan peraturan
FIFA) sehingga kita asumsikan bahwa bola mempunyai massa rata-rata sebesar
0.430 kg sehingga
F = m a
3.2 Efek gaya hambat udara
Perhitungan diatas diperoleh dengan meniadakan gaya hambat udara padahal
dalam kenyataan sehari-hari gaya hambat ini sangat mempengaruhi dari
pergerakan bola.
BAB IV
KESIMPULAN
Bedasarkan analisa analitik maupun numeric yang telah dilakukan maka
disimpulkan:
1. Pada gerak bola yang memiliki spin dipengaruhi oleh konsep fisika yang
berkaitan dengan gerak parabola, hokum Bernoulli, efek hambatan udara
dan efek magnus.
2. Percepatan pada bola dipengaruhi oleh gaya resultan dari gaya berat, gaya
Magnus dan gaya gesek udara.Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar